Rabu, 04 Desember 2013

Misteri Besar Buah Mengkudu

Semua orang pasti mengenal buah mengkudu namun tidak semua orang menyukai buah yang satu ini. Buah yang banyak tumbuh di Indonesia ini mempunyai banyak nama, di Aceh disebut mengkudu atau keumeudee, sedangkan di pulau jawa buah ini disebut pace atau kemudu atau kudu, sedangkan masyarakat sunda menyebut buah yang terkenal pahit disebut cangkudu dan masih banyak nama lainnya, sedangkan di luar negeri tepatnya di Hawaii masyarakat setempat menyebutnya noni

Tanaman buah mengkudu tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. dengan tinggi pohon sekitar 3-8 m, dengan buah majemuk dan mempunyai totol-totol. Warna buah mengkudu ketika masih muda berwarna hijau mengkilap dan ketika sudah tua buah berubah warna menjadi putih dengan bintik-bintik hitam. Di Indonesia buah ini masih sangat jarang di manfaatkan, pemanfaatan buah ini hanya sebatas sayur dan rujak dan itupun hanya di konsumsi di masyarakat perdesaan karena umumnya pohon ini tumbuh di halaman rumah masyarakat perdesaan.

Dalam edisi kali ini, saya akan membawa anda untuk lebih mengenal manfaat yang luar biasa yang terkandung dalam buah yang terlupakan satu ini. Sangat banyak riset tentang buah mengkudu atau noni. Riset diawali pada tahun 1950, ketika itu sebuah jurnal ilmiah yang bernama Pasific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukan sifat anti bakteri terhadap M.pyrogene, P.Aerugonisa dan E Coli yang terkenal mematikan. 

Beberapa dasawarsa kemudian tepatnya tahun 1993, jurnal cancer letter melaporkan bahwa peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences di Jepang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman dan menyatakan bahwa telah menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung dalam mengkudu. 

Seiring dengan hasil yang memukau dari riset sebelumnya, maka banyak lembaga-lembaga penelitian terkemuka yang ada di dunia seperti Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Australia, Kanada dan juga sebuah lembaga penelitian yang sangat ternama di dunia yang bernama National Academy of Sciences yang berpusat di Amerika Serikat juga ikut melakukan penelitian terhadap mengkudu. Penemuan-penemuan yang memukau terus didapatkan dari riset-riset tersebut. Tanaman ini ternyata banyak mengandung vitamin, mineral dan enzim alkaloid, ko-faktor dan sterol yang terbentuk secara alamiah. Tidak hanya sebatas buah saja, ternyata daun dan akar mengkudu mengandung asam amino utuh yang merupakan sumber protein utama. 

Setelah tadi kita membahas mengenai sekilas info mengenai buah mengkudu dan juga beberapa riset yang telah dilakukan terhadap mengkudu dari berbagai lembaga riset yang ternama yang ada di beberapa benua. Sekarang kita akan membahas lebih real mengenai manfaat buah mengkudu untuk kesehatan kita. Dr. Schechter dari Institut Pengobatan Alami Di California menyebutkan bahwa sari buah mengkudu mempunyai kemampuan merangsang sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit), selain itu sari buah mengkudu juga mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih. Kemudian sari buah mengkudu juga menunjukan sifat sebagai efek anti-bakteri, efek anti rasa sakit/nyeri serta mampu menghambat pertumbuhan sel kanker atau tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel abnormal. 

Bahkan Seorang peneliti yang bernama Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine menyebutkan bahwa mengkudu mampu melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan hasil riset lainnya yang dilakukan oleh Neil Solomon, MD.Ph.D. menyatakan kalau buah mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah sehingga tekanan darah menjadi normal. 

Sebuah makalah yang menggemparkan dunia hadir pada tahun 1992, makalah tersebut disajikan pemateri dalam acara tahunan American Association fin Cancer Research ke 83 di San Diego California. Pada makalah tersebut disebutkan bahwa sebuah percobaan telah dilakukan dengan mensuntikan Lewis Lung Carcinoma (sejenis kanker) pada beberapa tikus,. Fakta nya semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker yang disuntikan tadi, sedangkan tikus yang diberi perawatan dengan mengkudu mampu bertahan hidup 105 hingga 123 persen lebih lama (40% dari tikus-tikus tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih). 

Fakta pada manusia dikemukakan oleh Dr. Harrison (D.C. General Hospital), beberapa pasiennya yang mengkonsumsi dari buah mengkudu menjadi sembuh. Selama 7 hari mengkonsumsi dari buah mengkudu bengkak pad perutnya berkurang secara nyata dan menunjukan bahwa sel-sel kanker tersebut telah hilang. Kemudia Dr. Judah Folkman dari Harvard University memperkuat fakta di atas, menurut beliau mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien lain dalam menghambat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor atau kanker. Mengkudu juga dikenal sebagai zat analgesic, banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme mengkudu dapat menghilangkan rasa sakit. Dan salah satu teori yang ternama adalah teori dari Dr. Ralph Heinicke seorang ahli biokimia terkenal di Amerika Serikat. Beliau menyebutkan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Alasannya adalah karena kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak yang merupakan tempat berasalnya rasa sakit. 

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat lainnya dari mengkudu, namun karena keterbatasan waktu maka saya berinisiatif untuk hanya merangkum nya hanya dalam beberapa point manfaat saja, mudah-mudah ke depan akan kita jelasin lagi manfaat lainnya dari mengkudu serta cara pengolahan mengkudu yang baik agar enak diminum atau dimakan. Oleh karena begitu besar manfaat mengkudu untuk kesehatan, saya menghimbau untuk kita tidak malu menanam pohon mengkudu dan memanfaatkan buahnya. Dari pada kita mengeluarkan uang yang sangat besar untuk pengobatan alangkah baiknya kita mencegah atau mengobati dengan bahan alami yang mudah didapatkan. Bukankah sehat itu mudah dan murah. 

Sumber:
http://www.deherba.com/khasiat-mengkudu.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mengkudu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar