Brotowali : Si Pahit Yang Super Manfaat

Indonesia adalah negeri yang paling subur dan paling kaya akan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam yang terkandung dalam perut bumi atau yang tertanam di atas tanah negeri kita tercinta. Berbicara mengenai kekayaan yang tertanam di atas tanah negeri ini, Indonesia mempunyai banyak tumbuh-tumbuhan yang mempunyai berjuta manfaat, baik itu manfaat yang bisa dirasakan secara langsung seperti tanaman buah-buahan ataupun tanaman yang bermanfaat setelah proses pengolahan terlebih dahulu, salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan setelah proses pengelolaan terlebih dahulu adalah tanaman yang bisa dijadikan obat-obatan, salah satunya adalah tanaman brotowali.

Mungkin anda akan sedikit memejamkan mata ketika mendengar kata brotowali, rasanya yang pahit dan tidak mengenakan membuat akan berusaha menghindarinya. Namun dibalik rasa yang enak di lidah, tanaman ini membuat khasiat yang luar biasa. Untuk lebih jelasnya mri kita ikuti pembahasan berikut ini.

Brotowali mempunyai nama lain adalah akar aliali atau dalam bahasa latin tanaman ini mempunyai nama Tinospora crispa. Brotowali sudah sejak lama terkenal sebagai tanaman obat yang biasa tumbuh diperkarangan atau tumbuh liar di hutan. Berbicara mengenai klasifikasi, brotowali termasuk ke dalam family tanaman Menispermaceae. Tumbuhan ini menyukai tempat panas, berupa perdu memanjat dengan ketinggian batang hingga 2,5 meter dan diameter batang hanya sebesar kelingking. Batangnya sangat mudah diidentifikasi karena berbintil-bintil dan rasanya pahit. Selain itu tumbuhan ini mempunyai daun tunggal bertangkai, yang berbentuk seperti jantung dengan ujung lancip dan berwarna hijau muda. 

Kandungan yang terdapat dalam tumbuhan ini adalah alkolid (berberina dan kolumbia) yang terkandung di akar dan batang, selain itu juga mengandung dammar lunak, pati, glikosida pikrorestoid, zat pahit pikroretin, hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin). Zat –zat atau kandungan tersebut diyakini dapat mengobati berbagai penyakit. Salah satu bagian yang sering dimanfaatkan dari tumbuhan ini adalah rebusan batang yang terasa sangat pahit, rebusan tersebut efekttif mengobati rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas dan mengurangi gejalan kencing manis, malaria, diabetes dan penyakit luar seperti memar, kudis dan luka. Tidak hanya di Indonesia, tumbuhan ini juga sangat dimanfaatkan oleh negera lainnya sebagai obat demam, Negara-negara tersebut diantaranya adalah negera China, Filipina dan lain sebagainya. Bahkan di Negara Filipina Brotowali dipercaya mengobati penyakit gila, sakit kuning dan sakit perut. 

Berbicara mengenai cara pengelolaan brotowali sangat mudah dan murah. Ambillah 15 gram batang segar brotowali, kemudian rebus dengan tiga gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, ramuan tersebut di saring hingga air rebusan tersebut tanpa ampas. Hasil saringan brotowali tersebut di minum 3 kali sehari. 

Anda pasti sangat menghindari penyakit diabetes, karena penyakit ini salah satu penyakit yang mematikan yang ada di dunia. Namun untuk pencegahan dan pengurangan resiko negatif dari penyakit tersebut, anda dapat menggunakan ramuan brotowali. Caranya cukup mudah, siapkan beberapa potong batang brotowali, yang telah di potong sepanjang 20cm, kemudian siapkan daun Sambiloto dan juga Daun Kumis Kucing secukupnya. Cuci bersih dan rebus dengan tiga gelas air hingga mendidih dan tersisa 1,5 gelas lagi. Dinginkan dan saring agar tidak ada ampasnya. Minumlah sebanyak 2 kali sehari sebanyak ½ gelas.

Demikianlah artikel tentang manfaat brotowali yang begitu mempunyai manfaat yang besar untuk kesehatan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan berguna dalam rangka menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang sedang anda alami. Indonesia adalah Negara yang kaya akan tumbuh-tumbuhan super manfaat jadi kita harus bisa memanfaatkannya. Bukankah sehat itu mudah dan murah. 

Sumber :

http://www.deherba.com/manfaat-brotowali-untuk-mengobati-diabetes.html 

http://www.alaherbal.com/2013/08/manfaat-dan-khasiat-brotowali.html 

http://id.wikipedia.org/wiki/Bratawali